Uji Coba Praktik USBN Berbasis IT di 21 SMP Sukses
Uji Coba Praktik USBN Berbasis IT di SMP Sumenep
https://radarmadura.jawapos.com/sumenep/74904981/uji-coba-praktik-usbn-berbasis-it-di-21-smp-sukses
11/13/20191 min read


SUMENEP-Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep terus berinovasi dalam upaya pengembangan pendidikan. Terbaru, melakukan uji coba praktik Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) berbasis IT di sejumlah SMP negeri dan swasta.
Kepala Disdik Sumenep Bambang Irianto menjelaskan, pihaknya sengaja menggelar praktik USBN berbasis IT di 21 SMP negeri dan swasta. Tujuan utamanya untuk mengukur kesiapan serta mempraktikkan sistem baru pelaksanaan USBN berbasis IT.
“Sosialisasi membangun USBN berbasis IT ini dilaksanakan dalam upaya persiapan menuju UNBK tahun 2020,” kata Bambang kepada RadarMadura.id Rabu (13/11) siang.
Ada target yang dipatok disdik dalam upaya menungkatkan kualitas UNBK secara regional. Jika sebelumnya hanya berada di level bawah, ke depan nanti diharapkan bisa meningkat ke level menengah atau bahkan atas.
“Target UNBK naik grid dari nomer 4 dari bawah naik ke level tengah di Jawa Timur dari 37 kabupaten yang ada,” terangnya.
Bagaimana hasil praktik USBN yang digelar 21 sekolah itu? Bambang menjelaskan, banyak manfaat yang diperoleh dengan praktik USBN berbasis IT tersebut. Salah satunya bisa melihat dan membandingkan tingkat kecerdasan murid dalam mengejarkan soal USBN.
Selain itu, membantu efisiensi penggunaan kertas karena berbasis IT. “Peserta didik juga lebih tertarik dan semangat USBN dilaksanakan dengan berbasis IT. Juga bisa melihat kapasitas dan kualitas guru dalam pembelajaran sesuai mata pelajaran,” bebernya.
Mantan Kadis Cipta Karya dan Tata Ruang itu juga menambahkan, USBN yang dipraktikkan di sekolah sebagai langkah bijak. Terutama, dalam hal pemanfaatan sarana IT di sekolah yang berasal dari bantuan pemerintah untuk sarana belajar siswa. “Kompetensi guru melalui USBN mudah terdeteksi sebagai sarana formasi guru di sekolah,” tambah Bambang.
Disdik Sumenep, kata dia, berkomitmen untuk bekerja dan berkarya hingga menembus batas maksimal. “Nantikan kehadiran millenial school sebagai pengembangan digital school,” pungkasnya bangga.